ENG Translator: fencer-x@livejournal
No.6
Chapter 7: Baik dan Buruk (Bagian 2)http://www.batoto.net/read/_/68612/no-6_v2_ch7_by_september-scanlationsHal.1
Chapter 7: Baik dan Buruk (Bagian 2)
Hal.2
Nezumi: Ini dia...
Nezumi: Tampaknya ada orang di rumah...
Hal.3
Sion: Gedung ini listriknya masih nyala...
Nezumi: "Nggak ada yang namanya Latch Building"?
Nezumi: ...Hanya itu yang kau dapat?
Inukashi: Dengan susah oayah!
Inukashi: Tapi koran dengan nama itu ada di belakang losmen ini.
Inukashi: Peta ini adalah sebelum itu dibangun. <Walau itu runtuh dan jadi tempat parkiran sekarang...> // Jadi "nggak ada".
Nezumi: Kalau begitu, lantai tiganya...?
Nezumi: Anggap saja itu merujuk pada lantai tiga gedung itu...
Inukashi: <Hmm...> Yah, aku nggak tahu apa yang terjadi di sana 20 tahun yang lalu...
Hal.4
Inukashi: Lebih baik kalian langsung temui saja orangnya.
Nezumi: "Orangnya"?
Inukashi: Yup.
Inukashi: Aku melacak keberadaan seseorang yang ada hubungannya dengan tempat itu.
Inukashi: Dan dia punya koneksi yang menarik dengan No.6 sekarang...
Sion: Ada apa?
Nezumi: Ada yang aneh...
Sion: Hah? Maksudmu "ada yang aneh"...?
-: UWAAAH!!
Hal.5
-: Tolong!!
Nezumi: Cih!
-: Dasar rendahan...!
Hal.6
Nezumi: Hap.
-: Kyaa!
-: Apa yang kalian lakukan!?
Nezumi: Cukup berbahaya memegang barang seperti itu, nona.
-: Tinggalkan kami sendiri!
Sion: Umm, apa anda Tuan Rikiga...?
Sion: Anda dulu bekerja di koran di Latch Building...?
-: Ya, itu dia!
-: Itu nama dari si pemalas payah ini!
-: Dia dulunya seorang reporter, tapi sekarang dia hanya pemilik dari buku porno yang mencari keuntungan demi minuman kerasnya!
Rikiga: Kau yang mulai sampai si "pemalas payah" ini mau putus denganmu!
Hal.7
-: Apa!? // Kau yang bilang mau menikah!
Rikiga: 'Kan sudha kubilang sesuatu terjadi dan sekarang aku nggak bisa melakukannya!
-: Kalau kamu mau berbohong, pakai otakmu!
-: Kubunuh kau!
Nezumi: Ayah?
Nezumi: Apa orang ini akan jadi ibu baru kita?
-: A.. yah...?
Nezumi: Yup!
Nezumi: Kami anaknya!
Hal.8
Nezumi: Benar 'kan? // Kakak?
Sion: Hah? Oh, ya, yah!
Sion: Kami anaknya! Senang bertemu denganmu!
Rikiga: Memang mereka anakku!
Rikiga: Dan aku harus mengurus mereka, jadi...
Rikiga: Apapun itu, kehidupan semakin sulit... // Dan aku nggak mau memberikanmu masalah lagi...
-: Be... begitu ya... kalau begitu kita putus.
-: Aku lebih memilih untuk tidak ikut campur dengan pria setengah baya dengan anak-anaknya.
-: Daah.
Hal.9
-: Waah, dia benar-benar memporak-porandakan tempat ini...
Rikiga: Kau sudah menolongku.
Rikiga: Terima kasih.
Rikiga: Tapi kurasa itu bukan akting yang cocok dari bintang panggung, // Eve.
Nezumi: Oh, jadi kau tahu aku?
Rikiga: Aku penggemarmu!
Sion: "Eve"...? Itu nama aslimu?
Nezumi: Bukan, itu nama panggungku.
Sion: Panggung...? Jadi kau seorang aktor?
Nezumi: Tidak seperti itu sih. // Setidaknya setingkat di atas dari buku-buku ini...
Sion: Oh, tapi tetap saja...!
Hal.10
Sion: Kurasa itu sebabnya gerakanmu sangat indah...!
Nezumi: Apa yang ada di bayanganmu, hah?
Nezumi: Yang kita bicarakan ini teater di BLOK BARAT.
Nezumi: Tempat yang digunakan sebagai selingan bagi mereka yang punya waktu senggang di tengah pelarian mereka.
Nezumi: Tidak ada tirai dengan bordiran mewah atau kostum. // Yang kami lakukan hanya improvisasi dalam menyanyi dan menari.
Sion: Tapi, itu masih sebuah hiburan 'kan?
Hal.11
Sion: Menurutku kau hebat, Nezumi!
Nezumi: Apa yang kau bicarakan? Kau bahkan belum pernah lihat pertunjukkan.
Sion: Yaah, murid-murid di No.6 tidak diperbolehkan melihat pertunjukkan, jadi...
Rikiga: No.6?
Rikiga: Hei, tunggu. // Kau dari No.6!?
Nezumi: Gitu deh.
Rikiga: Kalau kau keluar dari No.6, pasti sesuatu yang besar telah terjadi!
Rikiga: Ceritakan! // Dan rambutmu juga!
Sion: Anu, ini...
Nezumi: Sudah dapat baunya, pak tua?
Hal.12
Rikiga: Apaan?
Nezumi: Yah, hidungmu tadi berdengus...
Nezumi: Mengingatkanku pada anjing liar kelaparan yang mencium bau makanan. // Hidungmu berdengus dan lubang hidungmu mengembang.
Rikiga: Kelihatannya aku salah menilaimu... // Kukira kau seorang gentleman...
Rikiga: Tapi karena ucapanmu tadi, kau hanya bocah dengan mulut kasar... // Jujur saja, aku kecewa.
Nezumi: Bukannya kau penggemarku?
Rikiga: TIDAK LAGI! Apalagi setelah kau menghina yang lebih tua!
Nezumi: KARAN
Hal.13
Rikiga: Kau... tahu Karan?
Rikiga: Kalian...
Rikiga: Kalian temannya!?
Sion: Dia ibuku.
Rikiga: Ibu!?
Sion: Namaku Sion. // Anak dari Karan.
Rikiga: Anak... Karan... Siapa ayahmu?
Sion: Tampaknya mereka berpisah tepat setelah aku lahit. Aku nggak pernah bertemu dengannya.
Hal.14
Nezumi: Siapa tahu dia ANAKMU?
Rikiga: Ha... mana mungkin! Um... siapa namamu tadi?
Sion: Sion.
Rikiga: Sion... Jadi "Aster" ya?
Rikiga: Itu bunga kesukaan Karan...
Rikiga: Ah, Sion, tunggu di sini. Akan kuambilkan bir... ah, bukan.
Nezumi: Sistem sidik jari?
Rikiga: Ke sini. // Akan kuambilkan kopi. Kau lapar? Aku ada pie!
Nezumi: Pie apa? Aku suka pie daging.
Rikiga: Kau diam!
Nezumi: Aduh! Jadi kau memperlakukan kami dengan berbeda ya?
Hal.15
Sion: Kopi dan pie... sulit dipercaya.
Nezumi: Mewahnya...
Sion: Dan ruangan ini sangat bersih.
Nezumi: Tampaknya informasi dari Inukashi benar.
Rikiga: Apa ibumu tidak bilang... // ...kalau ayahmu main perempuan, suka alkohol...
Nezumi: Payah?
Rikiga: Ya.
Nezumi: Setelah dilihat-lihat, mata kalian memang agak mirip...
Nezumi: ...Sion, mukamu pucat...
Sion: Ah, nggak apa-apa... hanya lapar, kok...
Nezumi: Jangan memaksakan diri. // Aku mungkin akan kena demam kalau memikirkan orang itu menjadi ayahmu juga...
Rikiga: Dia demam? Dia baik-baik saja 'kan?
Hal.16
Rikiga: Karan juga suka pie...
Sion: Masih kok! Ibu kerja sebagai tukang roti.
Rikiga: Tukang roti? Wah...!
Rikiga: Anda ingat kue ceri?
Rikiga: Kue ceri?
Sion: Rupanya, saat hari di mana aku lahir, ayahku mabuk dan membeli tiga kotak.
Sion: Dan setiap kotak berisi satu kue penuh... // Ibu selalu cerita padaku tentang mereka memakannya bersama-sama.
Rikiga: Begitu... // Sayangnya, aku nggak pernah beli kue untuk Karan atau makan dengannya.
SFX: Klutuk
Rikiga: Aku bahkan nggak tinggal di No.6.
Rikiga: Aku bukan ayahmu, Sion.
Nezumi: Tuh 'kan? // Lega?
Sion: Nezumi...
Hal.17
Sion: Kami tahu tempat ini dari kertas ini...
Sion: Ibuku langsung mengirimnya setelah aku kabur dari No.6.
[kertas] Dekat LK-3000, Latch Building 3F Tidak yakin
Sion: Ibu pikir mungkin anda masih di sini.
Sion: Hubungan apa yang anda miliki dengan...
Rikiga: Karan...
Hal.18
Rikiga: Dia tidak melupakanku...!
Rikiga: Dia mengingatku...!
Rikiga: Betapa aku merindukan... // Tulisan tangan Karan...!
Rikiga: Ini Karan dan aku.
Rikiga: Foto ini sudah bertahun-tahun lamanya, saat kami pertama kali bertemu...
Rikiga: Dia seorang siswi waktu itu. Kebetulan dia menemukan ceritaku di koran menarik, jadi dia datang ke tempatku.
Rikiga: Kantorku di lantai 3 Latch Building. Aku menemukannya duduk di sana saat aku kembali dari wawancara.
Hal.19
[Dengannya, semuanya jadi menyenangkan...]
[Kurasa aku jatuh cinta padanya...]
[Dulu, No.6 belum tertutup rapat seperti sekarang ini.]
[Kau bisa masuk dan keluar dengan mudah.]
[Aku hanya reporter pemula, tapi aku bisa hidup dengan mencari berita yang terkait dengan No.6.]
Nezumi: Hmm, jadi kau sudah curiga dengan kota itu? // Kau memang punya hidung yang hebat dulu...
Rikiga: ...Eve, aku penggemarmu, ingat.
Rikiga: Pertama kali saat aku melihatmu, kau berdiri di tengah panggung sambil membaca puisi...
Rikiga: Puisi milik Arthur Rimbaud, dan aku langsung tertarik padamu.
Hal.20
Nezumi: "But, truly, I have wept too much!"
Nezumi: "The Dawns are heartbreaking. Every moon is atrocious and every sun bitter." // "Sharp love has swollen me up with heady langours."
Nezumi: "O let my keel split! O let me sink to the bottom!"
Nezumi: Sion, kau tahu ini?
Sion: Potongan bait dari "The Drunken Boat"...
Nezumi: Oh, kau sudah tumbuh...
Nezumi: Foto ini diambil saat orang masih percata kalau No.6 adalah harapan dari semua manusia. // ...Tapi kau sudah curiga.
Rikiga: No.6 sudah mulai berubah saat aku menjadi reporter.
Hal.21
[Mereka membangun fasilitas penelitian dengan mengumpulkan manusia yang pintar, keterbukaan informasi dan kebebasan berbicara lambat laun mulai dibatasi.]
[Jadi aku mulai ragu, dan berpikir, "Apa ini akan jadi Utopia...?"]
[Saat aku sibuk dengan informasiku, tembok itu mulai meluas dan semakin terjaga, dan keluar masuk dari satu kota ke kota lain semakin sulit.]
[Alhasil, kau tidak bisa masuk atau keluar tanpa izin.]
[Itu terjadi sebelum siapapun menyadarinya.]
[Reporter sepertiku tidak punya harapan untuk menginjakkan kaki di kota itu lagi...]
[Dan dalam sekejap mata, aku kehilangan kebebasanku untuk berjurnalis.]
[Itu sudah bertahun-tahun yang lalu... dan sekarang inilah aku, seperti yang kalian lihat.]
[Semua daerah yang mengelilinginya sudah dipesan untuk digunakan sebagai satu kota: No.6.]
[Blok Timur dan Selatan digunakan sebagai pertanian, sedangkan blok Utara sebagai perhutanan. Dan Blok Barat, sebagai tempat pembuangan.]
Hal.22
[Mereka yang miskin, yang suka bertengkar, anarkis... mereka semua dikumpulkan di sini.]
[Tempat ini dulu lebih baik, sebelum bernama "Blok Barat".]
[...Tapi mereka mengubahnya jadi tempat sampah.]
Rikiga: "Harapan"!? // Aku sudah muak mendengar "Kota Suci"!
Rikiga: Seperti iblis, menyebarkan racun di segala tempat!
Nezumi: Dengan kata lain, kota dengan penghuninya sudah tenggelam ke dalam kebejatan, melupakan tujuan awal mereka?
Rikiga: ...Apa maksudnya itu? Kau mau bilang aku sama dengan mereka?
Nezumi: Bukannya memang begitu?
Hal.23
Rikiga: Kau kira aku kabur dan jadi pemabuk? // Menerbitkan majalah porno, mabuk-mabukan, dan main perempuan?
Nezumi: Sinis sekali, pak tua?
Nezumi: Tapi, kau nggak akan bisa mendapatkan ciuman sepertinya.
Rikiga: Apa?
Nezumi: Kamar hangat dan makanan lezat ini cukup sulit didapat. // Aku nggak bisa membayangkan kau mampu memilikinya hanya dengan menjual beberapa majalah porno.
Rikiga: ...Apa maumu?
Nezumi: Kau pasti sudah menemukan sumber pendapatan yang bagus, bukan?
Hal.24
Nezumi: Aku dengar kalau para pejabat tinggi keluar secara diam-diam dari No.6. // Kau memberikan mereka gadis-gadis, ya 'kan? <Jadi koneksimu sebagai reporter terbayar, ya?>
Nezumi: Kau dibayar oleh mereka dan mampu memiliki kemewahan ini.
Nezumi: Bukannya itu bejat?
Rikiga: ...Siapa yang memberitahumu?
Nezumi: Anjing kecil, kurasa.
Sion: .........
Rikiga: ...Kalau gitu, kau mau sebagian kecil darinya juga?
Nezumi: "Sebagian kecil"?
Hal.25
Rikiga: No.6 adalah tempat yang membosankan.
Rikiga: Tidak ada pengemis dan pelacur.
Rikiga: Jadi mereka semua datang ke sini untung membentangkan sayapnya.
Rikiga: Mereka bisa menghabiskan waktu indah mereka dengan gadis-gadisku dengan sedikit pertukaran dari kehidupan mewah yang mereka punya.
Rikiga: Mereka bersenang-senang sedikit lalu kembali ke kehidupan mereka yang membosankan.
[Ibu...]
Rikiga: Tapi keinginan mereka tiada habis.
[No.6 adalah...]
Rikiga: Mereka selalu membuat penuh daftar permintaan. <Mau gadis dengan rambut pirang atau bertato atau gadis dengan kulit coklat...>
[...Adalah monster yang memakai topeng...!]
Rikiga: Aku yakin dirimu juga bisa menghasilkan uang.
Hal.26
Rikiga: Aku jamin kau bisa buat banyak uang, daripada hanya kerja di tempat lusuh itu!
Nezumi: Apa kau menyarankanku untuk menjual diri?
Rikiga: Kenapa tiba-tiba bersikap tinggi dan agung?
Rikiga: Manajer itu bahkan nggak tahu nama aslimu atau umurmu atau tempat kelahiranmu! // Dia bilang kau hanya seorang pengembara yang muncul tiba-tiba.
Rikiga: Aku ragu kalau kau masih pemulai dalam hal ini.
Rikiga: Tak perlu berpura-pura baik.
Sion: DIAM!!
Hal.27
Rikiga: Geh!
Sion: Beraninya kau mengatakan hal seburuk itu!
Sion: Minta maaf! // Minta maaf sekarang!!
Hal.28
Rikiga: S, sakit...! // Si...on! Tu... Tunggu!!
Rikiga: AKu nggak bisa... Aku akan minta maaf...!! Aku akan melakukannya, jadi...!
Sion: DIAM!! // Kau tanpa tahu malunya... seharusnya kau malu pada dirimu!
Sion: Kau...!!
Nezumi: Sion, sudahlah!
Nezumi: Dia bisa pingsan kalau kau begitu terus!
Hal.29
Sion: Kenapa?!
Sion: Kenapa kau nggak marah!?
Nezumi: Marah?
Nezumi: Kalau aku membiarkan sesuatu seperti itu membuatku marah, aku bisa marah-marah tiap hari. // Aku sudah bisa...
Sion: Bodoh!!
Nezumi: Kenapa bodoh...
Nezumi: Kau kenapa sih? Tiba-tiba marah kayak gitu?
Hal.30
Sion: Bodoh!
Sion: Dia bukan hanya menyindirmu... // Jadi jangan bilang kalau kau sudah terbiasa...!
Nezumi: Ya ampun, Sion, jangan menangis!
Nezumi: Kenapa nangis, sih!? Sulit dipercaya...
Sion: Dia... menghinamu...!
Sion: Dia... mengatakan hal yang buruk tentangmu...!
Sion: Tapi kau... selalu bilang nggak apa-apa... Kau nggak marah...
Sion: Dan itu hanya membuat semuanya semakin buruk...!
Hal.31
Nezumi: Kita hanya punya ini, jadi hapus air matamu.
Sion: Oke...
Nezumi: Shion, aku yang dihina. Buka kau.
Nezumi: Jangan pernah menangis atau berkelahi demi orang lain.
Nezumi: Hal itu hanya bisa kau lakukan demi dirimu sendiri.
Sion: ...Aku nggak mengerti ucapanmu...
Nezumi: Ya... kadang sulit berbicara denganmu. // Hapus ingusmu.
Sion: Oke.
Hal.32
Nezumi: Kurasa aku juga nggak akan mengerti dirimu...
Nezumi: Aku bisa saja menghabiskan waktuku denganmu dan kau masih aja sebuah misteri... // Kau tepat di sampingku... tapi kau terasa jauh...
Nezumi: Jadi mungkin aku...
Rikiga: Kau kelihatan seperti Karan saat dia marah...
Rikiga: Aku mereka dia baru saja muncul di depanku.
Rikiga: Maafkan aku. Aku kebablasan... Aku pantas menerimanya.
Nezumi: Sudah cukup hari ini. Ayo pulang.
Sion: Oke. // Tapi kita harus bersihin ini dulu!
Nezumi: Kau benar-benar anak yang baik, ya.
Hal.33
Sion: Nezumi? Ada apa?
Nezumi: Ini...
Rikiga: Apa? Oh, itu.
Rikiga: Itu foto terakhir kali aku ada di No.6.
Rikiga: Itu Karan dan teman-temannya.
Nezumi: Dia...
Rikiga: Siapa ya... // Kalau nggak salah, namanya disebut di institut penelitian biologi...?
Hal.34
Rikiga: Kau tahu dia, Eve?
Nezumi: Kurasa...
Rikiga: Kok bisa?
Nezumi: Dia yang menamaiku...
Hal.35
[No.6 Fasilitas Medis Akhir Kehidupan "Twilight House"]
-: Nenekmu sudah tenang saat dia meninggal.
-: ...Dia kehilangan orang tuanya saat masih muda dan tinggal bersama dengan neneknya, bukan?
-: Kehilangan neneknya saat belajar di luar negeri... // Jadi dia sendirian sekarang?
-: Kasihan sekali...
[Shion...]
[Shion...!]
Hal.36
[Aku mau mendengar suaramu...]
[Aku ingin melihatmu...!]
[Shion...]
[id] HILANG
Safu: "Ditahan atas percobaan pembunuhan karena dendamnya pada kota suci"...
Safu: ..."Dan diserahkan ke fasilitas permasyarakatan"!?
Bersambung di Vol.3
Hal.37
-
Hal.38
Top Text: Dari pembukaan panel Chapter 5
Sion: Aku yakin kalau aku membereskan buku-buku ini, kita bisa menemukan harta karun!
Nezumi: Butuh 100 tahun.
Sion: Akan kulakukan dalam seminggu!!
Nezumi: Selamat bersenang-senang.
Tikus: .........
Tikus: Ciiit!
Tikus: <Kerjaannya gimana?>
Sion: <Ah!>
Bottom Text: Dan Sion keasyikan membaca...
Hal.39
Sion: Gimana!?
Nezumi: Sion...
Nezumi: "Berasal dari hati seorang diri akan membengkokkan hari lain kepadamu".
Sion: Faust.
Nezumi: "Manusia adalah monster, sebagai sesuatu yang tidak seperti lainnya itu aneh".
Sion: Saikaku Shokoku Banashi
Nezumi: "Dia mencintaiku, dia sangat mencintaiku!"
Sion: Cherry Orchard
Nezumi: ...Jadi kau sudah membacanyya.
Sion: Yup!
Special Thanks!
Login or register to comment
Benefits of Registration:
* Interact with hundreds of thousands of other Manga Fans and artists.
* Upload your own Artwork, Scanlations, Raws and Translations.
* Enter our unique contests in order to win prizes!
* Gain reputation and become famous as a translator/scanlator/cleaner!