Kimi no iru Machi 166

>>> Halaman 1 <<<
KIMI NO IRU MACHI
BAB 166

>>> Halaman 2 <<<
Haruto : Jam 2, ya...
Haruto : Sepertinya aku masih punya waktu sebelum mulai kerja.
Haruto : Mungkin sebaiknya aku pulang.
Haruto : Tapi Yuzuki mulai kerja hari ini jadi dia tak akan ada di rumah.
Akari : Oh, Haruto!
Teks di kiri * Dia harus bekerja lagi hari ini supaya bisa melanjutkan hidupnya bersama Yuzuki!! Tapi siapa yang memanggilnya sekarang?? *

>>> Halaman 3 <<<
Teks di kanan * Inilah yang kau tunggu-tunggu: *
Teks di kiri * Kedatangan gadis yang penuh semangat!!! *
#166 PERTEMUAN TAK TERDUGA.
Haruto : ..!
Haruto : Akari...

>>> Halaman 4 <<<
Ringkasan : Entah bagaimana mereka berhasil membuat ayah Yuzuki menyetujui hubungan mereka, dan sekarang mereka mulai tinggal bersama. Karena lelucon kasar dari tetangga mereka, Miyu, mereka malah semakin akrab!
Akari : Lama tidak ketemu. Aku sudah lama tak melihatmu, walaupun kita satu sekolah.
Haruto : I-iya...
Akira : Kau semakin kurus... Apa kau makan dengan benar?
Haruto : Begitulah...
Haruto (pikiran) : Kenapa dia? Dia jadi bertingkah akrab begini...
Haruto (pikiran) : Aku bisa bersumpah dia masih marah padaku tentang Asuka...
Akari : Ngomong-ngomong, apa kau punya waktu sekarang?
Haruto : Eh? Hmm, aku masuk kerja jam 5.
Akari : Kalau begitu mampirlah ke tempatku. Dari sini dekat.
Akari : Ada...
Akari : Banyak yang ingin kubicarakan denganmu.
Haruto : Eh?

>>> Halaman 5 <<<
Akari : Oh ya, ini pertama kalinya kau datang kesini, kan?
Haruto : Iya...
Haruto (pikiran) : Kalau dia mau bicara denganku setelah sekian lama,
Haruto (pikiran) : Ini pasti tentang Yuzuki...

>>> Halaman 6 <<<
Haruto : Hmm...
Akari : Maaf, berantakan. Kau duduk saja disana.
Akari : Oh, ada teh gandum di kulkas. Ambil saja kalau kau mau.
Haruto : Tidak... Yang lebih penting.
Akari : Apa? Kau tak harus meminumnya kalau kau tidak mau!
Haruto : Aku mau, tapi...
Haruto (pikiran) : Astaga...
Haruto (pikiran) : Dia sinting...

>>> Halaman 7 <<<
Haruto : Hm?
Akari : Hey, berpalinglah.
Akari : Susah untuk ganti baju kalau kau memandangiku.
Haruto : Bodoh... Aku muak melihatmu telanjang...
Akari : Oh, begitu ya...

>>> Halaman 8 <<<
Akira : Ahhh. Rasanya jauh lebih baik tanpa pakai BH.
Haruto : Bukan salahku kalau mereka kendor.
Akira : K-kau tak perlu mengatakannya!
Haruto : !!

>>> Halaman 9 <<<
Akari : Heyyy
Akari : Ini membuatku malu kalau kalau melihatnya.
Haruto : Bodoh... Kau salah paham... Itu karena kau menaruh kaca disitu.
Akari : ..........
Haruto : Aku tidak bermaksud mengintipmu.
Haruto : Hmm...
Haruto : Maaf...
Akari : Aku tidak marah koq.
Akari : ...........
Akari : Ngomong-ngomong...

>>> Halaman 10 <<<
Akari : Bagaimana
Akari : Hubunganmu dengan Yuzuki?
Haruto : ....!
Akari : Apakah semua berjalan...
Akari : Lancar bagi kalian berdua...
Haruto : ...........
Haruto : Jadi hal itu yang ingin kau bicarakan.
Akari : Hah?

>>> Halaman 11 <<<
Akari : Hahahaha!!
Akari : Kau kenapa?
Akari : Jadi itulah kenapa daritadi kau ketakutan? Kau kira aku marah ya!?
Akari : Kau lucu sekali!!
Haruto : Ta-tapi Asakura sangat marah... Dan mungkin Kanzaki juga!!
Akira : Hmm, kalau mereka berdua aku tak tahu, tapi Asuka sudah melupakanmu.
Akira : Sebagai teman dekat, aku hanya penasaran dengan kalian berdua.
Akira : Tak masalah buatku kalau kalian berdua baik-baik saja.
Haruto : Oh, begitu...
Akari : Tapi Takashi mencemaskanmu.
Haruto : Eh?

>>> Halaman 12 <<<
Haruto : Apa... Yang dia katakan?
Akari : Tidak ada. Hanya perasaanku saja.
Haruto : Apa sich!
Akari : Oh ya, ngomong-ngomong tentang Takashi... Apa kau sudah tahu?
Haruto : Apa?
Akari : Dia berkencan dengan...
Akari : Kiyomi-Chan sekarang!
Haruto : ..!?

>>> Halaman 13 <<<
Haruto : Yang benar?
Akari : Iya! Dia mengajaknya jalan-jalan minggu lalu dan Kiyomi menyetujuinya!
Haruto : Kenapa?
Akari : Hmmm karena dia benar-benar serius?
Haruto : Kupikir dia akan menolaknya...
Akari : Kupikir juga begitu. Jadi keajaiban itu memang ada.
Haruto : ...........
Haruto : Tapi... Itu bagus.
Akari : Eh?

>>> Halaman 14 <<<
Haruto : Katakan padanya aku mengucapkan selamat.
Haruto : Dan awas jangan sampai dia mengacaukan segalanya.
Akari : Kau bilang saja sendiri.
Haruto : Tidak mungkin.
Akari : Kenapa?
Haruto : Dia bilang padaku kalau aku pacaran dengan Yuzuki, kita tidak akan berteman lagi...
Haruto : Aku tidak bisa bicara padanya lagi setelah itu.

>>> Halaman 15 <<<
Akari : Jadi kita bertiga
Akari : Akan berakhir begitu saja?
Akari : Itu membuatku
Akari : sedih.

>>> Halaman 16 <<<
Haruto : Kalau begitu bilang padanya untuk meneleponku, dan berhenti bersikap keras kepala...
Akari : Hey begini.
Akari : Dia bukan tipe orang yang akan menarik kembali perkataannya.
Akari : Kau kan sudah mengenalnya bertahun-tahun...
Haruto : ............
Haruto : Hmm, iya...
Akari : Jadi kau harus meneleponnya duluan, ya kan?
Akari : Kaulah satu-satunya yang menyebabkan ini semua terjadi.
Akari : Kalau kau meneleponnya, Takashi
Akari : Akan merasa senang!

>>> Halaman 17 <<<
Haruto : Hmm...
Haruto : Kalau aku mau...
Haruto : Baiklah, sampai nanti. Aku harus pergi kerja.
Akari : Ah! Tunggu, jam kerjamu kan masih 2 jam lagi?
Haruto : Bodoh...
Haruto : Aku hanya punya 2 jam.
Akari : Eh?

>>> Halaman 18 <<<
Senpai : Hey, ada apa Takashi? Kau kelihatan murung akhir-akhir ini.
Takashi : Eh... Masa sich?
Senpai : Pasti kau habis berantem dengan pacar khayalanmu, kan?
Takashi : Dia bukan khayalan!! Dia benar-benar gadis nyata yang cantik sekali!!
Senpai : Benarkah? Tapi kelihatannya kau tidak benar-benar senang.
Takashi : .........
Takashi : Bukan begitu...
SFX : Kring Kring
Takashi : Hm?

>>> Halaman 19 <<<
Teks di kanan * Aku ingin bertemu denganmu. Perasaan yang dimiliki Haruto pada temannya dan kata-kata Akari mendorongnya untuk melangkah lagi. Mereka bertiga tentu saja akan bersama selamanya. *
Telepon Genggam * Haruto Kirishima *
Takashi : ....!!
Haruto (di telepon) : Hey...
Haruto (di telepon) : Dengar-dengar kau lagi senang ya.

...bersambung!!